Dunia kita penuh dengan warna,
Dunia kita terpenuhi ragam dinamika,
Dunia kita penuh arti dan makna,
Dunia kita penuh misteri yang belum terungkap,
Alam dengan segenap isinya adalah tanda baca bagi kita,
sebagai obyek olahan pengetahuan yang Tuhan berikan kepada kita, maka untuk itu kita dibekali Tuhan akal
pikiran. Untuk mengolah pikir tentang kita, kehidupan kita, dunia kita, dan
pemeliharaan semesta ini.
Ragam jenis flora dan fauna berada disekitar kita, baik yang
nampak jelas maupun yang sulit dilihat karena keterbatasan penglihatan
kita. Rajawali adalah salah satu hewan
dari bangsa burung yang mempunyai ketajaman penglihatan delapan kali lebih tajam
dari manusia, mempunyai paruh yang tajam bagai pisau dan juga cakar yang kuat.
Rajawali adalah salah satu tanda baca dari-Nya, untuk kita olah pikir dalam
menyingkap hikmah Ilahi.
Ada apa dengan Rajawali?
Banyak studi dan literatur tentang Rajawali yang dapat
diungkap tentang kehidupan Rajawali. Ia berbeda dengan jenis burung lainnya, ia
lebih senang memilih bersarang ditempat yang sangat tinggi yang jauh dari
jangkauan predator lainnya. Walaupun resiko terpaan angin besar lebih cepat
untuk menggoyahkan sarangnya.
Tahukah Anda, Rajawali merupakan tipe setia pada
pasangannya. Ia hanya memilih satu pasangan dalam kehidupannya. Dalam menafkahi
keluarganya, Rajawali termasuk dalam kelompok yang ulet, gesit dan pantang
menyerah, walau harus mengorbankan nyawanya. Bagaimana tidak? Dalam memburu
mangsanya, ia harus menukik tajam agar buruannya tidak terlepas dari
incarannya. Apa yang terjadi jika saat menukik tajam ditambah dengan gaya
gravitasi yang mendorong tajam, lantas ia lepas kendali? Tentunya dengan posisi
frontal akan menyebabkan daya dorong yang luarbiasa dan sudah dipastikan akan
berakibat fatal.
Dalam mendidik anak-anaknya, ia terkenal keras dalam
mendorong anak-anaknya untuk tumbuh mandiri. Bagaimana tidak, disaat
anak-anaknya berusia 3-4 minggu sang induk mulai bertingkah ‘aneh’ ia koyak
sedikit demi sedikit sarangnya sehingga angin pun masuk menerpa badan
anak-anaknya yang masih lemah, apakah pekerjaan itu kejam?. Sekilas tampaklah
kejam, dimana seusia masih belia yang seharusnya mendapatkan "kemanjaan"
malah sebaliknya. Ternyata apa yang dilakukan sang induk dengan mengoyak
sarangnya dan angin menerpa anak-anaknya, malah menjadi stimultan bagi tubuh
anaknya hingga mempercepat proses tumbuh bulu-bulu kasar.
Hal ini tidak berakhir sampai disini saja, pada saat
anak-anaknya berumur 7-8 minggu maka digoyang-goyanglah sarangnya sehingga
anaknya ada yang terjatuh, saat anaknya mengepakkan sayap dan belum berhasil
untuk terbang dengan sigap sang induk menangkapnya dan mendukungnya diatas
kepaknya. Dan semua itu dilakukan sang induk hingga anak-anaknya dapat terbang
sendiri.
Semua yang dilakukan Rajawali kepada anak-anaknya adalah
memberikan latihan dan pengajaran, dalam mempersiapkan masa depan mereka.
Rajawali secara tidak langsung memberitahukan kepada anak-anaknya bahwa hidup
tak semudah yang dibayangkan, hidup harus dilalui dengan kerja keras, ulet,
giat dan pantang menyerah.
Selain itu pelajaran yang didapat dari kehidupan Rajawali
adalah kesetiaan pada pasangannya. Hal ini merupakan sebuah simbol, akan
kesetiaan kita pada yang maha pencipta. Dimana bila kita setia pada yang
Mahakuasansyallah, kita setia pada yang tak terlihat yaitu pada yang Mahakuasa.
Namun, bila kita tidak setia pada yang nampak, Insyallah kita pun tidak akan
setia pada yang tidak nampak.
Itulah dunia kita yang penuh ajaib,
Itulah dunia kita yang penuh dengan hikmah,
Itulah dunia kita yang penuh tanda baca untuk pelajaran
hidup,
No comments:
Post a Comment