Pages

5.11.14

Sembuh Dengan Obat Herbal




Kini obat herbal mulai banyak digunakan dan menjadi fokus penelitian di beberapa negara. Walau demikian Sistem kesehatan formal belum dapat menerima obat herbal sebagai obat yang boleh (legal) diresepkan. Banyak pro dan kontra seputar kegunaan-nya.

Sebenarnya produksi obat dan terapi obat (farmakologi) berasal dari. Faktanya, istilah "drug" berasal dari kata di dalam bahasa Belanda, "droag", sering digunakan dalam penyiapan bahan obat yang berarti "to dry", yaitu pengeringan herbal agar dapat digunakan sebagai bahan obat.

Buku panduan herbal pertama dalam pengobatan tradisional di Eropa adalah De Materia Medica karya Pedanios Dioscorides yang ditulis pada awal-awal Masehi. Pada saat itu tumbuhan obat dikategorikan menjadi empat, yaitu imperceptible, percepfible, powerful, dan very powerful. Opium yang dihasilkan dari tanaman Papaver Somniferum, misalnya, masuk dalam kategori very powerful.

Pada zaman Renaisans di Eropa muncul semacam monografi herbal (standardisasi herbal) yang berisi nama tanaman, sinonim, cara kerja, dan indikasi. Indikasi tidak disebutkan untuk penyakit seperti saat ini, tetapi disebutkan gejala penyakit. Misalnya untuk penyakit flu (influenza) batuk, pilek, dan serak karena lendir tenggorokan disebutkan terpisah.

Sebelum tahun 1800, saat pengobatan memasuki era sains modern, pengobatan herbal tradisional tidak dipertanyakan keilmiahannya, pada semua buku yeks farmakogi. Namun pada masa sains kikia modern, pengembangan farmakoterapi modern, dan sins medis, status pengobatan herbal (fitoterapi) diturunkan menjadi pengobatan alternatif.

Ironisnya, banyak orang yang tidak mengetahui fakta bahwa makin rutin kita memakai obat-obatan kinia, makin kebal (resisten) pula penyakit dalam ttubuh kita. Jika pengobatan kimia ini diteruskan, kematian. Selain itu, fakta juga membuktikan bahwa obat kimia dalam cara kerjanya hanya memperbaiki beberapa fungsi sistem tubuh saja atau tidak menyeluruh. Oleh karena itu, kembali ke obat alami atau obat herbal adalah keputusan yang paling benar!.

Obat herbal tidak seperti obat kimia, efek samping yang ditimbulkan sangat kecil jika dibandingkan dengan obat kimia. Akan tetapi obat herbal biasanya hanya diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi atau menjadi rahasia keluarga saja, sehingga orang lain tidak banyak mengetahui resep rahasia keampuhannya.

Dalam artikel ini akan disampaikan beberapa obat herbal yang dapat digunakan sebagai obat alternatif bagi ragam penyakit. Sumber dari tilisan artikel ini diperoleh dari beberapa sumber yang daoat dipercaya diantaranya dari buku-buku tentang resep obat herbal dan juga beberapa media yang memfokuskan dalam bidang obat herbal.

Diantara obat herbal yang disajikan diantaranya adalah:

1. Disfungsi Ereksi (Impotensi)
4. Diare
5. Demam (panas)
6. Demam Nifas
7. Demam Berdarah Dengeue (DBD)
8. Dahak
9. Cantengan
10. Campak
11. Campak Jerman
12. Cacing Tambang
13. Cacing Pita
14. Cacing Kremi (Oxyriasis)
15. Cacing Gelang (Ascariasis)
16. Cacar Air (Varicella)
17. Busung Air (Ascites)
18. Buang Air Besar Mengandung darah (Melena)
19. Bronkhitis
20. Bisul
21. Biduran
22. Biang Keringat
23. Beri-beri
24. Bengkak
25. Bau Mulut
26. Bau Badan
27. Bau Amis Haid
28. Batuk (Tussis)
29. Batuk Rejan (Pertussis)
30. Batuk Darah (Hemoptisis)
31. Batu Ginjal (Nefrolitiasi)
32. Batu Empedu (Kolelitiasis)
33. Ayan (Epilepsi)
34. Asma
35. Batuk Pilek
36. Perut Kembung
37. Diare
38. Muntah-muntah
39. Batuk 100 Hari
40. Batuk
41. Batuk Berdahak
42. Batuk Berlendir
43. Pilek
44. Mata Bintitan
45. Mata Merah
46. Sariawan
47. Tidak Nafsu Makan
48. Mimisan
49. Benjol Karena Benturan
50. Panu
51. Congekan
52. Koreng atau Borok Kepala
53. Sakit Gigi
54. Digigit Nyamuk
55. Asma
56. Luka-luka Berdahar
57. Keracunan
58. Biduran atau Kaligata
59. Gangguan Kesuburan
60. Gairah Seksual Pada Perempuan
61. Bau Tak Sedap Pada Vagina
63. Keringat Bau
64. Kolesterol dan Penyumbatan Pembuluh Darah
65. Menyuburkan Rambut
66. Pembengkakan Akibat Asam urat
67. Jerawat
68. Rematik
69. Demam Malaria
70. Sakit Perut Disertai Mencret










No comments:

Post a Comment