Pages

11.11.14

Setiap Detik Adalah Penting




Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih
Suci lahir dan di dalam batin
Tegaklah ke dalam sebelum bicara
Singkirkan debu yang masih melekat..

Singkirkan debu yang masih melekat..

Anugerah dan bencana adalah kehendakNya
Kita mesti tabah menjalani
Hanya cambuk kecil agar kita sadar
Adalah Dia di atas segalanya..

Adalah Dia di atas segalanya..( Untuk Kita Renungkan - Ebiet G. Ade )


Pikiran manusia seringkali merasakan keheranan manakala menghadapi ragam permasalahan yang tak pernah berakhir dalam kehidupan. Baru selesai dengan satu permasalahan sudah timbul permasalahan yang baru. Mengapakah seakan-akan Tuhan dengan sengaja menyajikan permasalahan demi permasalahan, penderitaan dan sakit-penyakit di perhadapkan kepada kita, dan terkadang Ia tidak mengindahkan permohonan pertolongan kita, ada apakah?


Ketika kita memahami bahwa kehidupan ini adalah suatu ujian, kita akan menyadari bahwa tidak ada hal yang tidak penting di dalam kehidupan kita. Bahkan kejadian terkecil memiliki arti penting dalam pengembangan karakter kita, tiap hari merupakan hari yang penting, dan setiap detik adalah kesempatan bertumbuh untuk memperdalam karakter kita, untuk menunjukkan kasih atau untuk bergantung kepada Tuhan.


Dalam membentuk karakter kita, terkadang Tuhan memakai cara yang menyakitkan bagi kita bahkan tak jarang pula ia memakai hal yang kecil tanpa kita menyadarinya. Semua itu adalah untuk kebaikan kia. Namun biasanya kita mengeluhkan setiap kejadian buruk yang terjadi dalam kehidupan kita.


Kita senantiasa mengharapkan segala sesuatu terjadi dengan cepat, kita menginginkan perubahan secara revolusioner dan menghindari segala sesuatu secara evolusi. Hakekatnya proses pembentukkan yang Tuhan buat untuk kita adalah untuk menjadikan kita berkarakter kuat, tidak akan mudah jatuh, baik oleh badai maupun oleh angin semilir.


Bertumbuh menuju kedewasaan karakter itu memerlukan kerjasama yang sangat baik antara kita dengan Tuhan. Dimana, Tuhan telah menurunkan tangan-Nya untuk menyambut kita, tetapi tangan kuasa Tuhan tidak akan bekerja apabila hati kita masih keras. Keinginan kita masih kuat dan masih menghendaki apa yang kita ingini yang terjadi. Inilah sebetulnya faktor utama yang membuat proses pembentukkan itu tersumbat, dimana hati kita masih sombong dan tidak mau merendahkan hati dihadapan Tuhan.


Inilah yang Tuhan inginkan dari setiap kita dimana Ia menginginkan kita melalui titian kehidupan ini dengan cara-Nya atau kehendak-Nya.  Sikap seperti inilah yang Dia inginkan ada pada setiap kita. Dalam hal ini tentunya dibutuhkan kepekaan dari kita dalam menyelami setiap kejadian yang terjadi pada kehidupan kita. Apapun hasil akhir yang terjadi kita terima dengan penuh ikhlas. Karena apa yang dipandang oleh kita baik belum tentu baik bagi Tuhan, apa yang dipandang buruk oleh kita, belum tentu buruk di mata Tuhan.




2 comments: