Diingatkan kita pada satu masa, kala kita bukan siapa-siapa...
Tertulis sebuah janji kesetiaan, yang tak seorangpun akan mengingatnya
Suatu janji yang senantiasa kita langgar dalam perjalanan hidup
Tidakkah kita diingatkan, sewaktu Tuhan membelah jiwa dari wujud-Nya,
Lalu menciptakan keindahan diri-Nya
Dia menyematkan segenap kemuliaan dan kebaikan. Dan Dia-pun mempersembahkan cangkir kebahagiaan.
Seraya Dia berkata,
"Jangan minum dari cangkir ini. Kebahagiaan itu hanyalah sesaat. Kecuali jika engkau mengabaikan masa lalu dan masa depanmu"
Kemudian Tuhan memberikan cangkir yang berisi penderitaan.
Lalu Dia-pun berkata,
"Lantaran penderitaan akan senantiasa menyertaimu, maka minumlah melalui cangkir ini, agar engkau mengerti hakekat kebahagiaan yang hanya sesaat"
Tak sampai disitu Tuhan juga masih menghiasi semua itu dengan kasih dan cinta yang sanggup memberikan kebahagiaan dan kenikmatan. Ia-pun menganugerahi kepuasan inderawi dan membungkus dengan manisnya madu....
Namun, semua itu akan segera sirna...lenyap...tanggal seketika bila telah dinodai oleh rayuan bendawi.
Padahal tidak hanya ini dan itu yang telah Tuhan karuniakan. Dia yang Mahapenuh Hikmah senantiasa membimbing dan mengarahkan ke jalan kebenaran. Dia-pun, menyertakan sepasang mata dibalik sanubari yang mampu memandang segala yang maya.
Pada diri manusia berkumpul....bermuara....lalu mengeram sejuta kekuatan buta yang akan menyeretnya ke padang angkara. Disitulah akan bersemayam nyawa manusia yang terpenjara tak berdaya....perlahan namun pasti "ruh" itu pun akan menjelma menjadi hantu kematian.
No comments:
Post a Comment