Pages

29.10.14

Kerontokan Rambut

Banyak orang merasa was-was bila menghadapi tanda-tanda penipisan atau kerontokan rambut. Rambut rontok bisa terjadi begitu saja, tanpa disertai penyakit kulit kepala, seperti infeksi jamur.


Kerontokan rambut bisa diderita segala usia, termasuk juga anak-anak. Tetapi, umumnya kerontokan dimulai sejak menginjak usia dewasa sampai seumur hidup. Namun tak perlu khawatir, seperti kuku dan kulit, rambut selalu mengalami siklus pertumbuhan lalu istirahat.


Siklus hidup sehelai rambut: tumbuh, istirahat, dan rontok. Tentu saja tumbuh dan rontoknya silih berganti. Masa pertumbuhannya bervariasi 2-6 bulan, bahkan ada yang sampai 25 tahun. Waktu istirahatnya 2-3 bulan, setelah itu rontok. Rambut menjadi rontok karena pada folikel rambut (foliculus pili) yang masih aktif tumbuh rambut baru. Kecepatan tumbuhnya rata-rata 0,3 mm per hari atau 1 cm per bulan. Rambut di kepala berangsur-angsur tebal kembali dalam jangka waktu 6 bulan.


Sebenarnya setiap hari, selalu ada rambut yang rontok. Kerontokan sekitar 50-150 helai rambut per hari dari sekitar 150.000 folikel rambut, masih bisa dikatakan wajar. Penipisan bertahap terjadi saat siklus pertumbuhan rambut kita yang peka itu mengalami gangguan. Pada sebagian besar wanita, kerontokan ditandai dengan penipisan rambut, terutama pada bagian tengah kepala sehingga rambut kelihatan menipis. Pada kasus yang amat parah, kerontokan itu terlihat menggumpal saat keramas atau menyisir rambut.


Sementara atau Permanen

Berdasarkan sejumlah penelitian, dari seluruh kasus kerontokan normal atau sementara, 90% akan membaik kembali. Ditilik dari sifatnya, kerontokan rambut terbagi atas dua macam, yakni rontok sementara dan rontok permanen. Dikatakan permanen kalau kerontokan itu sampai ke akar-akarnya, sebaliknya rontok sementara tidak.


Bila yang rontok dari 100 helai per hari, sudah termasuk berlebihan (telagen effluvium atau diffusebhair lose). Apalagi berlangsung dalam waktu cukup lama, 3-4 bulan misalnya. Pada kasus seperti perlu diingat kembali apa yang terjadi pada Anda 2-4 bulan sebelum kerontokan muncul.


Sedangkan kerontokan sementara bisa terjadi akibat seseorang mengalami stre, keadaan sakit (bersalin, operasi, demam atau panas tinggi sampai 39,5 celcius, kekurangan zat makanan, diet ketat (rendah kalori, rendah protein), mengonsumsi obat tertentu, berhenti makan obat atau ganti obat, semisal dalam kasus pil KB. Kalau penyebabnya tidak juga tidak ketemu, Anda disarankan segera berkonsultasi kepada dokter ahli.


Penyebab
Kurangnya cairan dan vitamin yang masuk ke dalam tubuh berpengaruh besar terhadap kesehatan dan kesuburan rambut, serta kulit kepala. Selain itu ada beberapa penyebab lain yang perlu diketahui, mislnya:

-. Diet, obat-obatan, kehamilan, perawatan rambut yang tidak semestinya, gizi yang buruk, dapat menyebabkan sejumlah besar folikel rambut beristirahat serentak, sehingga menimbulkan petak-petak botak atau penipisan sementara.


-. Kerontokan permanen bisa diakibatkan oleh penyakit kulit kepala, seperti infeksi jamur, gangguan tiroid, atau karena pemakaian obat tertentu seperti obat kanker.


-. Produksi hormon insulin yang kurang oleh kelenjar pankreas akan menimbulkan tingginya  kadar gula darah (diabetes melitus) dengan salah satu gejalanya rambut rontok. Sebaliknya, produksi insulin berlebihan menyebabkan kadar gula sangat rendah. Akibatnya rambut juga rontok, meski masih bisa dikontrol dengan menu makanan dan mineral yang tepat.


-. Faktor keturunan juga merupakan salah satu penyebab kerontokan rambut.


-.  Kondisi emosi, kekhawatiran bertmbahnya usia, perubahan hormonal, atau perlakuan berlebihan pada rambut sehinngga menbulkan kekeringan atau kerusakan pada rambut.


-. Panas tubuh yang tinggi, di atas 39 derajat Celcius, akibat suatu penyakit, juga bisa mengakibatkan kerontokan sementara. (Sumber: berbagai sumber)




































































1 comment: