Kamar mandi adalah ruang sangat pribadi, karena disinilah tempat kita untuk membersihkan tubuh dan juga mengembalikan kebugaran. Pada beberapa orang, kamar mandi bisa dijadikan tempat untuk mencari inspirasi dan menggali ide-ide, bahkan tempat pelepasan emosi. Dapat dikatakan bahwa kamar mandi adalah mencerminkan pemiliknya. Bagaimana bila kamar mandi tidak tertata, kotor, dan muncul segala macam bebauan, bagaimana dengan penghuninya?
Membuat sebuah kamar mandi yang memenuhi syarat nyaman dan higienis membutuhkan kecermatan dan kedisiplinan. Kamar mandi idaman seperti ini tidak menuntut biaya yang besar jika Anda kreatif dalam memilih bahan dan tentunya desain yang sesuai dengan prinsip-prinsip kamar mandi yang sehat, nyaman dan tentunya aman.
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam menata kamar mandi, di antaranya:
1. Letakan lavory dekat pintu masuk, lalu toilet dan kabinet di are kering. Selanjutnya, lebih ke dalam, adalah area basah untuk mandi seperti bath tub atau shower. Untuk membedakan area kering dan area basah, Anda bisa meninggikan lantai area kering. Hal ini sekaligus mencegah air masuk ke area basah. Selain itu, Anda bisa memasang tirai atau shower screen/jendela kaca yang memisahkan area kering dan area basah.
2. Material pelapis lantai dan dinding
Sesuaikan dengan fungsi dan kebiasaan pemakai. Misalnya, untuk kamar mandi basah, hindari penggunaan material yang rentan terhadap air, seperti marmer. Untuk daerah basah, pilihlah penutup lantai yang permukaannya tidak licin/kasar.
3. Kloset jongkok atau duduk
Sesuaikan desain dengan pola pemakaiaan sehari-hari. Misalnya, bila sudah terbiasa memakai kloset jongkok, jangan memaksakan kloset duduk. Atau kalau sudah terbiasa mandi dengan gayung, sebaiknya tidak memasang shower dan bath tub.
4. Pemilihan sanitari
Untuk menghindari sesak, pilihlah peralatan sanitari seperlunya. Misalnya, kalau Anda lebih nyaman dengan shower, tidak perlu bak mandi. Namun kalau Anda menginginkan bak mandi, boleh-boleh saja. Beberapa orang yang memiliki kamar mandi mungil menggunakan gentong air sebagai pengganti bak mandi karena relatif lebih mudah dibersihkan dan bisa dipilih yang ukurannya sesuai.
5. Peralatan Elektronik
Umumnya peralatan elektronik sangat rentan terhadap air. Perhatikan peletakan saklar dan stop kontak. Pasanglah di tempat yang benar-benar kering dan tidak mudah terkena cipratan air.
6. Ukuran ideal
Tidak ada ukuran yang ideal. Untuk kamar mandi kecil, mungkin bisa diisi kloset dan shower atau bak mandi. Tetapi bila kamar mandi cukup besar, Anda bisa mengisinya dengan bath tub, kloset, lavotary, shower atau bak mandi, bahkan ruang penyimpanan.
7. Kering atau basah?
Kebanyakan kamar mandi tradisional menganut aliran basah, dan lokasinya terpisah dari bangunan utama. Tidak ada yang salah dengan kamar mandi jenis ini. Hanya, perlu perhatian lebih besar untuk menjaga kebersihannya. Untuk tren pemakaian kamar mandi kering muncul akibat pengaruh luar dan gaya hidup kaum urban yang ingin serbapraktis dan resik. Jadi akankah kamar mandi kita kering atau basah kembali pada selera. Namun, untuk hal kamar mandi terpisah dari bangunan utama tentunya untuk zaman sekarang tak mingkin lagi dengan semakin sempitnya lahan untuk rumah.
8. Kamar mandi anak
Anda bisa saja membelikan properti khusus untuk anak. Namun perlu dipertimbangkan jangka waktu pemakaiannya, apakah mampu mengikuti tumbuh kembang anak. Agar kamar mandi anak bisa dipakai dalam jangka waktu lama, pilihlah perlengkapan standar, lalu bedakan dengan penataan interiornya, misalnya pemakaian motif dan permainan warna pada dinding dan lantai. Dengan maksud, bila anak sudah beranjak dewasa, hanya elemen-elemen interiornya yang perlu diubah. Khusus untuk lavatory, Anda bisa memberi tambahan bangku rendah agar anak-anak bisa memakainya. (Sumber: berbagai sumber)
No comments:
Post a Comment