Latest Post
10.1.14
Kelebihan
berat badan dapat menjadi masalah yang sangat mengganggu, sebagian besar orang
merasa bahwa penampilan mempengaruhi perasaan mereka. Selain mengganggu dalam
penampilan, kelebihan berat badan juga merupakan faktor yang dominan dalam
mengundang pelbagai penyakit baik itu yang bersifat ringan maupun yang kronis.
Bagaimanankah cara kita mengatasi kelebihan berat badan ini? selain faktor
olahraga, hal asupan makanan juga menjadi salahsatu syarat yang harus kita
perhatikan. Apabila masalah makanan ini terabaikan maka hanyalah sebuah
kesia-sian kita melakukan program penurunan berat badan tanpa memperhatikan
asupan makanan.
Untuk menurunkan berat badan, kita harus menggunakan lebih banyak energi dari makanan yang kita makan. Bagi kebanyakan orang, ini berarti berhati-hati dengan apa yang mereka makan termasuk menghindari camilan lezat serta mengurangi makanan yang manis dan berlemak. Namun, bagi orang yang terlalu gemuk, diet yang paling ketat sekali pun hanya sedikit pengaruhnya. Hal ini mendorong para peneliti untuk mencari faktor di luar pola makan yang menyebabkan penimbunan lemak. Temuan-temuan terbaru menimpakan kesalahan pada susunan gen penyebab 80 persen variasi kandungan lemak tubuh yang berbeda pada tiap orang. Pada sejumlah orang yang sangat kelebihan berat badan, ditemukan satu faktor turunan yang mempengaruhi penggunaan kalori oleh tubuh mereka, terutama jika asupan makanan dikurangi.
PEREMPUAN LAKI-LAKI
MAKANAN PEMBAKAR LEMAK
Written By Unknown on 10.1.14 | 10.1.14
MENGAPA
OBESITAS BERBAHAYA BAGI KESEHATAN?
Diet
yang kita lakukan dapat menyingkirkan lemak sepanjang kita berusaha
mempertahankannya. Namun, kegembiraan karena keberhasilan mencapai berat yang
ditargetkan kadang membuat kita lupa akan perjuangan yang sudah kita lakukan.
Cepat atau lambat, kita kehilangan kewaspadaan dan kembali pada kebiasaan makan
yang lama dan kurang dalam mengontrol asupan makanan. Hal seperti ini tidaklah
mengagetkan, sebab kita adalah mkhluk dengan kebiasaan dan mencari kepuasan sesaat
karena itu adalah merupakan kebiasaan dan menjadi sfat dasar yang ada dalam
diri kita. Sayangnya, ketika berat badan kembali naik, kita sering menjadi
frustasi dan kecewa sehingga terjerumus dalam “siklus yoyo”. Kondisi makan dan
kelaparan terjadi silih berganti, akhirnya malah menjadikan kita lebih gemuk
dari sebelumnya. Hal inilah yang melahirkan anggapan salah bahwa diet justru
membuat kita gemuk.
Memahami Kelebihan Berat
Untuk menurunkan berat badan, kita harus menggunakan lebih banyak energi dari makanan yang kita makan. Bagi kebanyakan orang, ini berarti berhati-hati dengan apa yang mereka makan termasuk menghindari camilan lezat serta mengurangi makanan yang manis dan berlemak. Namun, bagi orang yang terlalu gemuk, diet yang paling ketat sekali pun hanya sedikit pengaruhnya. Hal ini mendorong para peneliti untuk mencari faktor di luar pola makan yang menyebabkan penimbunan lemak. Temuan-temuan terbaru menimpakan kesalahan pada susunan gen penyebab 80 persen variasi kandungan lemak tubuh yang berbeda pada tiap orang. Pada sejumlah orang yang sangat kelebihan berat badan, ditemukan satu faktor turunan yang mempengaruhi penggunaan kalori oleh tubuh mereka, terutama jika asupan makanan dikurangi.
Banyak
pelaku diet yang frustasi dan mengalami penghentian penurunan berat secara
tiba-tiba. Ini terjadi setelah mereka tak makan selama berjam-jam dan menerima asupan
kalori yang kurang dari jumlah minimal dalam jangka waktu yang lama (jumlah itu
berbeda-beda bagi masing-masing orang, tetapi sekitar 1000-1200 kalori per hari
untuk perempuan dan 1200-1500 kalori per hari untuk laki-laki). Karena tubuh
merasakan kelaparan dan bersiap-siap untuk menghadapinya, tubuh mempertahankan
simpanan lemaknya dan menggunakan energi yang berasal dari makanan untuk
menghasilkan panas, mencerna, dan melakukan fungsi-fungsi penting lainnya
sehemat mungkin. Pada sejumlah orang yang kelebihan berat, sifat turunan
tersebut membuat mereka jauh lebih sensitif terhadap berkurangnya asupan
makanan dibandingkan orang lain. Metabolisme mereka yang sensitif mengalami
perlambatan setiap kali mereka mencoba mengurangi makanan.
Pada
kondisi istirahat, kita menggunakan sekitar 60 persen energi yang diperoleh
dari makanan untuk menjaga fungsi-fungsi penting agar tetap berjalan. Hal ini
disebut laju metabolik basal (basal
metabolic rate, BMR). Seseorang dengan ukuran tubuh rata-rata yang banyak
menghabiskan waktu duduk hanya menggunakan 20 persen energi untuk aktivitas
fisiknya. Namun, jika seseorang semakin aktif secara fisik dan berolahraga
teratur, BMR serta persentase tersebut bisa ditingkatkan. Peningkatan laju
metabolik bisa terjadi pada orang berberat normal atau berlebih hingga 18 jam
setelah berolahraga.
Kenali Berat Tubuh
Tentunya
kita berharap mendapatkan berat tubuh yang ideal dan membuat tubuh ini menjadi
bugar. Bukan berarti mendapatkan tubuh langsing namun jauh dari berat ideal, kurus
langsing bukan berarti suatu tubuh yang baik namun dapat pula menjadi sebuah
masalah bagi kesehatan tubuh.
Obesitas
didefinisikan sebagai kelebihan berat badan 20 persen atau lebih dari kisaran
berat ideal. Obesitas terutama mengacu pada lemak tubuh yang berlebih. Secara
teknis, kita bisa saja “kelebihan berat” meskipun tak memiliki timbunan lemak
di pinggul atau dipaha. Karena otot lebih berat daripada lemak., binaragawan
dan atlet sering kali jauh lebih berat daripada orang-orang lain yang sama jenis
kelamin, tinggi, dan bentuk tubuhnya. Tapi, takkan ada seorang pun yang akan
menyebut para olahragawan sebagai penderita obesitas. Sebaliknya, adapula
orang-orang kurus yang memiliki lemak berlebih.
Bagaimana
kita dapat mengetahui akan berat tubuh yang ideal?. Ada beragam cara
perhitungan yang dapat menunjukkan kepada kita untuk mengetahui akan kondisi
berat tubuh yang ideal, salah satunya adalah Indeks Massa Tubuh (BMI). Indeks
massa tubuh (BMI) merupakan indikator yang lebih akurat bagi lemak tubuh yang
berlebih daripada pengukuran dalam kilo, walaupun atlet-atlet berotot besar dan
orang-orang lain yang tubuhnya secara turunan memang berat, akan tetap
merupakan perkecualian bagi aturan tersebut. kita dapat menghitung BMI sebagai
berikut :
BMI = 80 : (1,60 x 1,60) = 31,2
Kategori
berat tubuh menurut BMI :
KATEGORI BMI
Kurus kurang
dari 19
Normal 20-25
Kelebihan
berat 20-30
Obesitas lebih dari 30
Tabel berat yang sesuai
PEREMPUAN LAKI-LAKI
Tinggi
Tubuh
kecil
Tubuh
sedang
Tubuh
besar
|
1,45 m
40,82
kg – 43,10 kg
42, 64
kg – 48,08 kg
46,27
kg – 53,52 kg
|
155 m
47,63
kg – 51,26 kg
50,35
kg – 55,34 kg
53,98
kg – 60,78 kg
|
Tinggi
Tubuh
kecil
Tubuh
sedang
Tubuh
besar
|
1,55 m
45,81
kg – 49,44 kg
48,08
kg – 53,53 kg
51,71
kg – 58,97 kg
|
165 m
53,07
kg – 57,15 kg
55,79
kg – 61,69 kg
59,42
kg – 67,59 kg
|
Tinggi
Tubuh
kecil
Tubuh
sedang
Tubuh
besar
|
1,65 m
49,70
kg – 53,98 kg
52,62
kg – 59,412 kg
56,70
kg – 64,41 kg
|
175 m
60,33
kg – 64,87 kg
63,05
kg – 69,40 kg
67,13
kg – 75,73 kg
|
Tinggi
Tubuh
kecil
Tubuh
sedang
Tubuh
besar
|
175 m
58,97
kg – 63,50 kg
61,69
kg – 68,49 kg
65,77
kg – 74,39 kg
|
185 m
67,59
kg – 72,58 kg
70,31
kg – 78,47 kg
75,30
kg – 84,82 kg
|
Tinggi
Tubuh
kecil
Tubuh
sedang
Tubuh
besar
|
185 m
63,97
kg – 68,96 kg
62,61
kg – 73,95 kg
71,23
kg – 80,30 kg
|
195 m
73,02
kg – 78,02 kg
76,65
kg – 84,82 kg
81,19
kg – 91,17 kg
|
(table di
adaptasi dari Metropolitan life insurance company, New York, 1959)
Bahaya Lemak Berlebih
Barangkali
memang faktor genetik yang menyebabkan kita sulit menurunkan berat badan.
Namun, bukan berarti kita harus bergabung dalam perhimpunan “Gemuk Itu Indah” dan menyombongkan diri
tentang betapa bahagianya kita dengan pakaian XL, atau membanggakan diri dengan
pernyataan bahwa gemuk adalah tanda kemakmuran dan kesuksesan seseorang.
Membanggakan obesitas (yang diartikan kelebihan berat sebesar 20 persen atau
lebih daripada berat tubuh ideal) sebenarnya berbahaya.
Obesitas
berkaitan dengan resiko kelainan jantung dan pembuluh darah, termasuk tekanan
darah tinggi dan penigkatan kolesterol, stroke, serangan jantung, dan trombosit
vena dalam (penggumpalan darah di vena kaki dapat terbawa oleh aliran darah ke
paru-paru dan sering kali berakibat fatal). Penyakit kandung empedu dan refluks
(heartburn) juga lebih sering terjadi pada orang gemuk. Demikian pula halnya
dengan ketidak suburan dan menstruasi yang tidak teratur pada wanita. Diabetes
tipe II (yang secara umum mempengaruhi orang-orang dewasa dengan berat
berlebih), mengorok, dan apnoe (sumbatan yang mengganggu pernapasan saat tidur,
yang memberi resiko berupa serangan jantung dan stroke) juga diasosiakan dengan
berat berlebih.
Kanker
yang berkaitan dengan obesitas juga umum terjadi. Kanker itu menyerang usus
besar, prostat, rahim, leher rahim, payudara dan ovarium. Selain itu,
masalah-masalah ortopedik (tulang) pada orang yang kelebihan berat berat lebih
bisa lebih parah daripada orang yang lebih langsing. Masalah-masalah itu
khususnya sakit punggung kronis dan skiatika (linu panggul), serta arthritis
pada sendi-sendi yang mendapat beban berat, misalnya di lutut, pergelangan
kaki, dan sendi-sendi telapak kaki.
SOLUSI
DENGAN MAKANAN PEMBAKAR LEMAK
Cepat
atau lambat, pasti ditemukan jawaban bagi masalah rendahnya laju konsumsi
energi pada penderita obesitas.
Sebagaimana ratusan dokter dan ahli nutrisi lain yang telah melakukan penelitian
dan riset dalam masalah ini. Penelitian lebih lanjut mengarah pada pengembangan
program penurunan berat dengan makanan pembakar lemak yang lengkap.
Makanan
pembakar lemak dan metabolisme manusia adalah masalah yang sangat kompleks
serta belum dipahami sepenuhnya, bahkan oleh para ilmuwan bidang gizi. Makanan
dan kebiasaan makan tertentu dapat dimanfaatkan untuk mempercepat pembakaran
lemak, baik secara langsung mendorong “pencairan” simpanan lemak tubuh yang
berlebih, atau secara tidak langsung dengan memperbaiki penggunaan energi kita.
protein, misalnya, secara signifikan meningkatkan laju metabolik (kecepatan
penggunaan bahan bakar makanan), menciptakan panas, serta membakar lebih banyak
kalori daripada karbohidrat dan lemak.
Makanan
berkalori negatif adalah makanan yang menggunakan lebih banyak kalori dalam
proses asimilasinya ke dalam tubuh daripada yang disediakannya. Sumber-sumber
karbohidrat tertentu (yakni yang paling kecil pengaruhnya terhadap kadar gula
darah) akan membantu membakar makanan sekehendak kita, dan bukan menyimpannya
sebagai lemak. Kombinasi makanan tertentu, seperti protein dan makanan
berkalori negatif, dapat digunakann untuk mengubah simpanan lemak menjadi
energi, yaitu suatu proses metabolisme yang disebut ketosis.
Tergantung
pada sifatnya, lemak dalam diet kita mempengaruhi, baik menguntungkan ataupun
merugikan terhadap insulin, yaitu sejenis hormone yang dihasilkan oleh
pancreas. Insulin mengontrol kendungan lemak dalam sel sekaligus mengontrol
kadar gula darah. Dua mineral penting, yaitu kromium dan yodium, juga
mempengaruhi insulin dan hormon-hormon lain yang berhubungan dengan obesitas.
Yang
terakhir, cara tubuh kita menangani lemak juga
dipengaruhi oleh sejumlah zat alami tertentu, seperti kafein, kapsein
(pada cabai), kitin dari cangkang kerang, tanaman bumbu dari Cina yang disebut
Ma Huang. Bahkan aspirin (aslinya
berasal dari kulit pohon willow). Contoh lainnya adalah asam hidroksisitrat
yang terdapat dalam buah brindleberry, yang dapat menghambat pembentukan lemak
dari karbohidrat dan mengurangi nafsu makan.
Program makan sehat dan bergizi
Karbohidrat,
lemak, protei, aerat, vitamin dan mineral, adalah zat yang penting bagi
kesehatan manusia. banyak makanan sehari-hari yang memasok zat-zat gizi tersebut
dan ternyata juga dapat mempercepat proses pembakaran lemak.
Sayur-sayuran
segar yang dapat dimakan bebas kapan saja adalah dasar dari diet ini. Beras
merah, jus buah, susu dan produk-produknya, daging, serta produk unggas akan
memasok karbohidrat, protein, dan sedikit lemak. Pada dasarnya pola makanan
yang sehat adalah hal utama yang dianjurkan dalam program diet ini,
asupan-asupan makanan yang penting bagi tubuh tetap terjaga dan tersuplai
dengan baik.
Membuang lemak dengan cepat dan aman
Penurunan
berat secara kilat seringkali dianggap tidak memuaskan dan dianggap sekedar
hasil dari hilangnya air, lalu berat akan segera naik lagi jika seseorang kembali
ke pola makan normal, juga dikatakan tidak aman sebab mendatangkan bahaya
berupa melemahnya otot. Tetapi dalam program penurunan berat MPL memang
benar-benar membuang lemak yang berlebih. Tubuh secara alami membuang sejumlah
cairan pada tahap awal pengurangan lemak. Tapi, bukan berarrti hal itu adalah
satu-satunya faktor penyebab penurunan berat secara drastis pada Program Kilat
Penghilang Lemak.
Pada
kenyataannya, tubuh menjadi mesin pembakar lemak. Program Kilat Penghilang
Lemak yang terutama terdiri dari makanan nabati dan protein, akan menyebabkan
tubuh menjadi mesin pembakar sehingga metabolik yang disebut ketosis pun akan
berlangsung. Pada dasarnya, yang terjadi adalah sejumlah lemak yang diambil
dari simpanan lemak kita dibakar dengan tidak sempurna, sehingga mengarah pada
terbentuknya zat buangan yang disebut keton. Keton dihasilkan oleh ginjal dan
keberadaannya dalam air seni (dapat dideteksi menggunakan alat uji sederhana
yang hanya perlu dicelupkan) adalah pertanda bahwa proses pembakaran lemak
tubuh telah mengalami percepatan. Ketosis ringan juga membatasi nafsu makan
serta mendorong peningkatan energy dan kesehatan.
Komponen makanan yang dipakai sederhana dan
mudah diperoleh
Dalam
metode penurunan berat badan model ini, kita tidak repot dalam mengadakan dan
menyajikannya sebab kebanyakan tersedia dalam lemari pendingin kita. Bahkan
bahan-bahan makanan tersebut mudah diperoleh, dalam penyajiannya pun tidak
merepotkan kita.
-
Makanan yang menarik dan mudah disiapkan
Tidak
ada satu pun yang rumit mengenai jenis makanan yang dapat kita makan dan
sekaligus dapat membakar lemak kita. Dalam hal ini kita akan menemukan banyak
makanan favorit kita tercantum dalam program dan daftar menu MPL. Bahkan
mungkin sebagian sudah ada dalam lemari makan dan kulkas kita. Buah dan sayuran
segar, ikan, daging unggas dapat dikombinasikan dalam resep-resep yang dapat
kita nikmati secar normal untuk mempercepat kemampuan tubuh membakar lemak.
Kita takkan merasakan lapar dalam Program Kilat Penghilang Lemak, kita
dianjurkan untuk makan sebanyak mungkin sayuran segar yang mentah atau sedikit
dimasak sesuai selera kita. Sedangkan pada program stabilisasi memanfaatkan
berbagai makanan pembakar lemak dengan sejumlah resep dan menggoda yang akan
membantu kita dalam mengolah makanan secara maksimal.
-
Menu yang sederhana dan mudah diadaptasi
Hanya
sedikit orang yang bisa melakukan diet dengan menyendiri. Biasanya, tentu ada
keluarga yang harus diurus, dan bahkan jika kita hidup sendiri, akan selalu ada
bekal makanan, acara makan di restoran, acara-acara lain yang harus
dipertimbangkan. Niat kita harus cukup teguh untuk melaksanakan program kilat
pembakar lemak. Kita hanya akan menjalaninya selama 14 hari dalam satu
kesempatan, sedangkan program stabilisasi akan membantu kita dengan memberikan
banyak gagasan menu yang sesuai untuk berbagai situasi. Tidak ada cara memasak
khusus yang diperlukan dalam menjalankan program ini. resep-resepnya mudah
diikuti dan memerlukan relatif sedikit pertimbangan atau pengukuran
bahan-bahan. Juga tidak ada penghitungan kalori. Rahasianya adalah mengetahui
makanan apa yang akan membantu membakar lemak serta bagaimana dan kapan
memakainya.
-
Makan
sehat untuk selamanya
Bagi
banyak orang, memanjakan diri sendiri sacara berlebihan di masa lalu telah
mengakibatkan peningkatan berat. Kita tahu bahwa kita harus makan dengan cara
yang berbeda di masa depan untuk menjaga berat baru kita. Program stabilisasi
akan membantu kita melakukan hal tersebut dengan memperkenalkan banyak sekali
ragam makanan pembakar lemak dalam resep-resep yang dapat terus kita gunakan
untuk menjaga berat tubuh yang kita inginkan.
CARA
KERJA MAKANAN PEMBAKAR LEMAK
Satu
gram lemak menghasilkan sekitar Sembilan kalori, sedangkan satu aram
karbohidrat menghasilkan sekitar empat kalori, demikian pula satu gram protein
menghasilkan empat kalori. Angka-angka tersebut menjelaskan mengapa kebanyakan
program diet pelangsing tubuh mengurangi asupan lemak. Akan tetapi, walaupun
lemak memberikan energi dua kali lebih banyak daripada kedua kelompok makanan
lainnya, namun protein mengandung faktor yang dikenal sebagai efek termogenik
atau “kerja dinamik spesifik”. Efek tersebut mambakar kalori dan mengurangi
simpanan lemak.
Saat
makan, kita menggunakan kalori, sebab semua makanan memerlukan energi untuk
pemecahan dan pencernaan, penyerapan dari lambung dan usus halus,
perubahan-perubahan kimiawi di aliran darah, hati, dan lain-lain, serta
penyimpanan zat-zat gizi. Namun, jika lemak memiliki efek termogenik hanya
sebesar 0-3% dan karbohidrat 5-10%, protein memiliki nilai kalori 20-30%.
Efek
termogenik yang berguna pada makan akan berkurang sebanyak 50-150 kalori pada
penderita obesitas dengan resistensi terhadap insulin. Dengan demikian, nilai
protein dalam program penghilang lemak menjadi penting, juga beberapa hal lain
yang membantu mempertajam sensivitas tubuh terhadap insulin.
Makanan berkalori negatif
Makanan
berkalori negatif menggunakan lebih banyak kalori untuk dipecah, dicerna, dan diasimailasi
daripada disediakannya.kalori yang berlebih “membakar” lemak dalam tubuh.
Misalnya, seporsi buah—buahan ringan memberikan total kalori 350 kalori; 100
kalori digunakan dalam pencernaan dan penyerapan. Sehingga ada sisa 250 kalori
yang ditambahkan ke asupan total kalori kita hari itu. akan tetapi, sporsi kol
Brussel memberikan yang digunakan memberikan 50 kalori; harus ada 75 kalori
yang digunakan untuk pencernaan dan penyerapan sehingga 25 kalori lemak tubuh
dibakar. Menyantap makanan berkalori negatif dipercaya dapat mengurangi berat
tiga kali lebih cepat daripada berpuasa dan mengurangi berat tubuh rata-rata
0,5 kg sehari.
Sulit
untuk membuktikan pernyataan tersebut, tatapi konsep energi negatif dan pembakaran
lemak setidaknya masuk akal. Karena banyak makanan berkalori negatif menagandung protein berkadar tinggi ataupun
karbohidrat ber-GI rendah, maka makanan-makanan itu disertakan dalam program
ini. Akan tetapi, dalam membantu metabolisme seseorang untuk “membakar lemak 24
jam sehari”, konsumsi oksigen haruslah ditingkatkan, baik dalam bentuk latihan
aerobik terprogram, seperti jalan cepat, bersepeda, atau berenang, maupun
latihan penapasan spesifik.
Karbohidrat
Semua
karbohidrat meningkatkan kadar glukosa dalam darah, yang pada gilirannya akan
memicu pelepasan insulin dari pankreas. Tugas insulin adalah mendorong glukosa
keluar dari aliran darah menuju sel-sel otot dan jaringan-jaringan lain di
seluruh tubuh. Di tempat-tempat itu, glukosa dapat dikombinasikan dengan
oksigen untuk menghasilkan energi atau kelebihannya disimpan sebagai lemak.
Makanan olahan yang kaya gula, seperti permen dan cokelat, akan meningkatkan
kadar glukosa darah dengan cepat. Insulin dalam jumlah besar yang dilepaskan
sebagai respon dapat mengarah pada terjadinya hipolikemia (gula darah rendah).
Dengan menyantap banyak makanan olahan yang kaya gula tersebut, secara bertahap
kita akan menumpulkan sesitivitas tubuh terhadap insulin. Kita perlu semakin
banyak insulin untuk menjaga agar glukosa darah ada pada batas normal. Setelah
beberpa lama, kadar insulin dalam darah akan meningkat secara permanen. Hal itu
disebut resistensi insulin dan sangat meningkatkan resiko berkembangnya
diabetes serta kelainan jantung.
Indeks glikemik
Sekarang,
karbohidrat dikelompokkan berdasarkan indeks glikemiks (glikemic index, GI). GI mencerminkan pengaruh terhadap kadar
glukosa darah. Makanan ber-GI tinggi , menyebabkan peningkatan besar glukosa
darah dengan cepat, sedangkan makanan ber-GI rendah membantu menjaga kadar gula
darah stabil. Selain itu, makanan ber-GI rendah berperan penting dalam
penggunaan energi dan pembakaran lemak. Efek berbahaya pada plasma darah,
glukosa, insulin dan lemak darah akibat diet karbohidrat tinggi akan lenyap
jika diet tersebut disusun dari makanan-makanan ber-GI rendah yang kaya serat.
Makanan Karbohidrat
Ber-GI Rendah
Roti : roti gandum (putih dan cokelat), roti heavy
fruit
Biji-bijian dan serel
sarapan : beras merah, beras tumbuk, jeni padi-padian lain, tabbouleh, pearl
barley, pasta gandum, bubur havermut, muesli tanpa pemanis, sereal gandum
berserat tinggi
Sayuran : ubi, okra, jamur, polong-polongan (kacang polong, buncis), brokoli,
artichoke, terung
Buah-buahan : apel, pir, jeruk, jeruk bali, pisang
Yang lainnya : madu, selai, susu kedelai, dan produk-produknya
|
Makanan Karbohidrat
Ber-GI sedang
Roti : roti sourdough, roti pitta, roti gandum hitam
Biji-bijian dan sereal
sarapan : beras berbulir panjang, pasta putih, biscuit sereal gandum
Sayuran : kentang
Buah-buahan : plum, stroberi, kismis merah, hitam, ataupun putih
|
Makanan Karbohidrat
Ber-GI Tinggi
Roti : roti putih
Biji-bijian dan serel
sarapan : beras berbulir pendek, sereal beras panggang
Sayuran : kentang instant, tomat, selada, kol merah, paprika, marrow
Buah-buahan : semangka, kurma kering
Yang Lainnya : minuman soda, sebagian besar manisan dan gula-gula
|
Lemak yang baik untuk diet
Asupan lemak
dalam kadar tinggi juga akan menurunkan sensitivitas insulin. Sebaliknya, lemak
tak jenuh tunggal akan memberi efek yang menguntungkan. Dalam sebuah penelitian
di Italia yang dilakukan oleh G. Ricardi dan dilaporkan dalam British Journal of Nutrition pada tahun 2000, 162 orang
dewasa sehat masing-masing menjalani diet dengan minyak tak jenuh tunggal dan
lemak jenuh selama tiga bulan. Hasilnya menunjukkan bahwa orang-orang yang
menjalani diet denagn lemak tak jenuh tunggal ternyata meningkat sensitivitas
insulinnya dibandingkan dengan mereka yang menjalani diet dengan lemak jenuh
(lemak dari produk-produk hewani). Akan tetapi, efek menguntungkan itu
menghilang jika asupan total lemak melebihi 38 persen dari total kalori yang
dikonsumsi.
Namun
demikian, menghilangkan lemak secara keseluruhan dari diet tidaklah
menyehatkan. Lemak adalah nutrient vital penyokong kehidupan, dan jika kita
tidak memakan cukup lemak tubuh akan memproduksinya. Mengurangi lemak dalam
diet saja tidak akan menurunkan berat. Hal ini tergambar dalam hasil penelitian
di AS . Pada tahun 1955, orang Amerika memperoleh 40 persen kalorinya dari
lemak di tahun 1995, persentasenya menurun menjadi 35 persen, tapi persentase
orang dewasa yang mengalami kegemukan meningkat dari 25 persen manjadi 40
persen. Tampaknya, banyak orang mengira diet rendah lemak dapat membuat mereka
bebas menyantap makanan lain, tanpa peduli akan kandungan kalorinya. Selain
itu, masyarakat Negara maju cenderung kurang aktif melakukan kegiatan fisik.
Hal itu dapat menjadi faktor penting yang menyebabkan meningkatnya persentase
kegemukan.
Yodium dan kromium
Yodium
dibutuhkan oleh kelenjar tiroid agar berfungsi normal. Kelenjar tersebut
mengontrol laju BMR. Kekurangan yodium dapat menyebabkan berkurangnya aktivitas
tiroid, sehingga mengurangi BMR dan menyebabkan peningkatan berat. Seseorang
dengan kadar tiroksin yang rendah mustahil menurunkan berat badan tanpa
menjalani perlakuan medis tertentu.
Belum dapat
dipastikan apakah suplemen yodium dapat membantu mempercepat BMR yang lambat
jika tidak terbukti adanya kekurangan yodium. Kelp (sejenis rumput laut) adalah
sumber yang kaya akan yodium, sehingga tak heran bila kelp sering disertakan
dalam formula paten pelangsing tubuh. Selain rumput laut, yodium juga ditemukan
pada ikan laut, tumbuhan laut, dan makanan laut lainnya.
Kromium
diperlukan tubuh untuk membantu menangani karbohidrat dan lemak dalam makanan.
Jika dikombinasikan dengan asam nikotinat vitamin B (niasin) dan tritofan atau
sejenis asam amino lainnya, kromium bisa menjadi faktor yang mentoleransi
glukosa (Kromium GTF), sehingga menurunkan kadar insulin dan mendorong
penyebaran glukosa darah ke dalam jaringan tubuh. Diet kaya karbohidrat dapat menyebabkan
kekurangan kromium. Seperti halnya proses penuaan, hal tersebuut dapat
mengganggu kemampuan tubuh untuk membuat kromium GTF, sehingga diperlukan
makanan dan suplemen spesifik.
Makanan
yang kaya akan kromium antara lain adalah ragi bir, tiram, daging sapi,
produk-produk gandum, kentang, dan hati. Semua itu ada dalam resep-resep
program penurunan berat MPL. Namun demikian, suplemen harian kromium pikolinat
sebesar 400 mikrogram direkomendasikan sebagai bagian dari program kilat
penghilang lemak untuk mempercepat pembakaran lemak.
Asam hidroksida
Makanan
berkarbohidart akan dipecah menjadi glukosa, sebagian digunakan sebagi energi
dan sisanya disimpan sebagai glikogen dalam otot dan hati. Begitu simpanan
glikogen penuh, enzim yang dinamakan ATP-sitraseliase akan mengubah setiap
molekulglukosa yang berlebih menjadi kolesterol dan lemak. HCA (Asam hiroksida)
tampaknya menghambat tahapan tersebut, sehingga mengurangi produksi lemak
anatara 40 hingga 70 persen sehari, sampai 12 jam setelah bersantap. HCA juga
menurunkan nafsu makan, sebab glukosa yang berlebih tak lagi diubah menjadi
jaringan lemak, namun tetap tersimpan sebagai glikogen. Simpanan glikogen akan
memberikan sinyal tingkat tinggi ke otak bahwa simpanan energ sudah penuh
sehingga tak lagi diperlukan makanan.
Makanan Pembakar
Lemak
Sejumlah makanan pembakar lemak dapat digolongkan
ke dalam lebih dari satu kelas, misalnya sebagai makanan kalori negative dan
ber-GI rendah atau sebagai makanan kalori negatif dan protein. Demi kemudahan, makanan di
sini dikelompokan ke dalam kelas utamanya.
|
Makanan protein
pembakar lemak
Daging
bebas lemak : daging sapi, domba, sapi muda, kelinci,
terwelu, jeroan, babi
Unggas
: ayam, kalkun, pegar, belibis, ayam
mutiara
Ikan : ikan kod, tuna, kakap, kembung, tongkol, belanak,
mackerel, trout, salmon
Hewan
bercangkang : remis, aneka jenis udang, ebi,
lobster, kepiting, siput, aneka jenis kerang, abalone
Keju :
terutama keju cottege rendah lemak dan
formage frais rendah lemak. Gunakan keju keras yang lemaknya dikurangi,
misalnya Cheddar, dalam jumlah sedang
Telur
Produk-produk
kacang kedelai
|
Makanan kalori
negatif
Sayuran
: asparagus, adas, andewi, bawang
bomabai, bayam, bit, brokoli, seledri besar, sawi putih, selada, daun
dandelion, gambas, globe artichoke, kacang panjang, kembang kol, kubis, kol
cina (pak choi, bok choi), kol Brussel, bawang prei, lobak, lobak cina, kapri
manis, rumput laut, selada, seledri, swede, terung, tomat, wortel
Buah : apel, anggur, apricot, ara, belimbing,
blackberry, blackcurrent, blueberry, boysenberry, buah delima, ceri,
clmentine, cranberry, damson, gooseberry, jeruk bali, jambu, jeruk, jeruk
Satsuma, kiwi, kumquat, nanas, nektarin, papaya, persik, pir, pisang, plum,
pricly pear, raspberry, kismis merah, stroberi, whitecurrant
Kacang-kacangan
: almond, filbert, hazenult, kacang tanah,
kacang Barcelona, kacang brasil, kastanye, kelapa,macadamia, pine nut, pisracchio,
walnut, kacang bogor
|
Label:
KESEHATAN