Teh merupakan tanaman daerah tropis dan subtropis yang secara ilmiah dikenal dengan Camelia Sinensis. Kurang lebih 3.000 jenis teh hasil perkawinan silang, didapatkan 3 macam teh hasil proses, yaitu teh hijau, teh oolong, dan teh hitam. Cara pengolahan teh yaitu dengan merajang daun teh dan dijemur di bawah sinar matahari sehingga mengalami perubahan kimiawi sebelum dikeringkan. Perlakuan tersebut akan menyebabkan warna daun menjadi coklat dan memberi cita rasa teh hitam yang khas.
Teh hijau, jenis teh tertua, amat disukai terutama oleh masyarakat Jepang dan cina. Disini daun teh mengalami sedikit proses pengolahan, hanya dengan pemanasan dan pengeringan sehingga warna hijau daun dapat dipertahankan. Sedangkan teh oolong lebih merupakan jenis peralihan antara teh hitam dan teh hijau.
Ketiga jenis teh masing-masing memiliki khasiat kesehatan karena mengandung ikatan biokimia yang disebut polyfenol, termasuk di dalamnya flavonoid. Flavonoid merupakan suatu kelompok antioksidan yang secara alamiah ada di dalam sayur-sayuran, buah-buahan, dan minuman seperti teh dan anggur.
Dalam sebuah studi yang dilakukan peneliti Belanda menyebutkan, mengkonsumsi 4-5 cangkir teh hitam setiap hari akan menurunkan resiko stroke hingga 70% dibanding dengan mereka yang mengkonsumsi teh 2 cangkir sehari atau kurang. Laporan hanya menyebutkan, kunci khasiat dalam teh yaitu flavonoid. Hasil penelitiannya menunjukkan, flavonoid dalam teh hitam mampu menghambat penggumpalan sel-sel platelet darah sehingga mencegah penyubatan pembuluh darah pada penyakit jantung koroner dan stroke. Studi lain menyebutkan bahwa peminum teh fanatik memiliki kadar kolesterol dan tekanan darah yang rendah, meskipun masih belum jelas apakah semuanya itu langsung disebabkan teh atau ada faktor penunjang lainnya.
Kalau selama ini teh yang kita kenal dapat diracik sebagai minuman dan bumbu dalam suatu masakan, teh ternyata dapat juga dijadikan sebagai bahan perawatan tubuh.
Teh yang digunakan untuk melakukan perawatan tubuh ini adalah teh hijau, karena menurut banyak penelitian teh hijau mengandung anti-oksidan yang sangat ampuh untuk mengatasi penuaan dini dan baik bagi kesehatan tubuh manusia. Dalam kapasitasnya sebagai anti-oksidan, teh hijau tidak hanya berfungsi sebagai pelindung tetapi sebagai penangkal radikal bebas. Radikal bebas adalah suatu senyawa dari partikel oksigen yang ada di seluruh tubuh serta dapat menyebabkan rusaknya sel-sel tubuh karena unsur senyawa tersebut tidak stabil.
Melalui perawatan tubuh yang menggunakan bahan dasar teh hijau, kulit akan lebih mudah menerima rileksasi. Lulurkan bahan lulur yang telah dicampur teh hijau ke seluruh bagian tubuh kecuali wajah. Dan untuk perawatan bagian dalamnya minumlah teh hijau yang dicampur bahan lainnya berdasarkan jenis golongan darah. Bila golongan darah Anda A dan B dapat diberikan teh jahe, golongan darah O mengkonsumsi jenis teh dengan rasa peppermint dan golongan darah AB disarankan untuk minum teh dengan rasa jeruk limau.
Para peneliti di Universitas Case Western Reseve, Cleveland, Amerika, menemukan pengaruh penggunaan teh hijau pada kulit hingga 90 persen. Ternyata teh sangat efektif melindungi kulit dari sinar matahari yang dapat mengakibatkan kanker kulit. Teh juga diketahui mengandung fluoride yang dapat menguatkan email gigi dan membantu mencegah kerusakan gigi. Dalam suatu studi laboratorium di Jepang, para ahli menemukan bahwa teh membantu mencegah pembentukan plak gigi dan membunuh bakteri mulut penyabab pembengkakan gusi. Selain bisa pula mencegah kanker perut, bisa mencegah timbulnya gigi berlubang.
Untuk mencegah kanker perut, teh yang baik untuk diminum berjenis teh hijau, yang mengandung zat antioksidan. Hal itu berdasar riset terkini mengenai manfaat teh hijau telah membuktikan mampu mencegah terjadinya kanker perut. Dari hasil riset terbaru itu, satu gelas minuman teh hijau yang dikonsumsi setiap harinya, ternyata sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya gangguan peradangan pada lambung. Peradangan itulah yang menjadi salah satu penyebab timbulnya kanker perut.
Karena teh hijau mampu menurunkan insiden kanker perut dalam kurun waktu lama, maka semakin sering dan lama seseorang mengkonsumsi teh hijau, makin rendah pula resiko mereka mengidap kanker perut. (Berbagai sumber)
Post a Comment