Home » » Jamu, Terapi Tradisional Yang Masih Berkilau

Jamu, Terapi Tradisional Yang Masih Berkilau

Written By Unknown on 15.10.14 | 15.10.14

Tidak ada yang dapat memastikan sejak kapan tradisi meracik dan meminum jamu itu muncul. Tapi diyakini tradisi ini telah berjalan ratusan tahun. Tradisi meracik dan meminum jamu sudah membudaya pada periode kerajaan Hindu-Jawa. Hal ini dibuktikan dengan adanya prasasti Madhawapura dari jaman Majapahit yang menyebutkan adanya profesi "tukang meracik jamu" yang disebut Acaraki.

Tradisi tersebut terus dikembangkan di keraton Yogya dan Solo, yang kemudian menjadi referensi utama bagi hampir semua perusahaan jamu di Indonesia. Meski demikian, sampai permulaan abad XX tradisi tersebut masih menjadi sesuatu yang eksklusif, hanya dikerjakan oleh kalangan tertentu saja. Sampai akhirnya Tan Swan Nio dan Swiem Tjiong Nio memasalkannya dengan mendirikan Djamoe Industrie en Chemicalien Handel "IBOE" tjap 2 Njonja pada tahun 1910 di Surabaya. Sejak saat itu sejarah jamu dimulai.

Perbedaan yang paling mencolok antara jamu dengan obat modern terletak dari bahan pembuatannya. Jamu menggunakan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang langsung diambil dari alam. Sedangkan obat modern dihasilkan dari senyawa bahan-bahan kimia sintetis. Oleh karen itu, tingkat efek samping jamu relatif sangat minim dibanding dengan obat modern. Jamu merupakan obat alami yang bebas efek samping.

Ada beberapa bentuk formula jamu yang siap pakai. Bentuk bubuk merupakan yang paling umum. Namun adanya perkembangan teknologi membuat bentuk jamu tidak terkesan tradisional lagi. Bamyak produsen jamu yang sudah mencetaknya dalam bentuk pil, kapsul, tablet, maupun dalam bentuk yang cair.

Dewasa ini banyak yang menggunakan jamu sebagai bahan dasar perawatan tubuh. Diantaranya adalah perawatan yang menggunakan jamu secara menyeluruh (full jamu body treatment), kombinasi dari pijatan tubuh dan lulur serta mandi bunga. Pertama-tama tubuh akan dipijat dengan essential oil yang mengandung aroma kayu manis (cinnamon), lengkuas, daun salam atau sesuai dengan selera selama 60 menit. Kemudian dilanjutkan dengan scrub yang berfungsi untuk mempercepat regenerasi kulit. Scrub yang digunakan juga memakai bahan jamu-jamuan, diantaranya adalah kunyit, tepung beras, jahe, lengkuas. Dan agar kelembapan kulit maksimal, tubuh dimasker dengan menggunakan earth and flowers (terbuat dari bahan campuran jamu dan bunga). Setelah itu, berendam di air bunga yang juga telah ditetesi esential oil.

Kesempurnaan perwatan tubuh tadi rasanya kurang lengkap bila tidak memberikan asupan jamu bagi tubuh kita. Jamu yang diminum adalah paduan kunyit, asam jawa, jahe dan gula merah. Fungsinya adalah untuk memberikan kehangatan kepada tubuh, melancarkan peredaran darah, memulihkan stamina dan dapat membuat kulit terlihat bersih serta putih bercahaya.

Bila Anda tidak memiliki waktu ataupun tidak sempat untuk melakukannya di rumah. Bagi Anda yang di Jakarta, dapat melakukan perawatan ini di Jamu Body Treatment yang terdapat di bilangan Cipete, Jakarta Selatan. (Berbagai Sumber)
Share this article :

Post a Comment

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
 
Support : | |
Copyright © Syennyfu 2014. Seputar Kita, Tips dan Triks - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger