Duduk di saung terapung di atas balong berair tenang, sambil mendengarkan alunan musik kecapi dan seruling yang merupakan alat musik trdisional khas masyarakat Jawa Barat, sungguh membangkitkan suasana ketenangan jiwa.
Paduan suara musik petik dan pentatonik itu melahirkan nada lembut mengalun dan membuai. Sementara sepoi angin yang mengantarkan dinginnya udara pegunungan membuat perut semakin merintih perih minta dicekoki sepiring nasi. Abrakadabra! Di depan mata sudah terhidang belasan jenis makanan khas tradisional Sunda. Mulai dari nasi merah, sayur asem, ikan peda goreng, sambel terasi, tumis cabe gendot dan keredok leunca, rujak hiris, ayam kampung goreng, udang rarong, dan tak ketinggalan lalapan berupa daun-daunan serta jengkol goreng dan petai bakar.
Kota Garut memang kaya dengan berbagai wisata alam dan budaya. Letaknya yang berada di lembah yang menjadi titik pertemuan beberapa gunung, antara lain Gunung Cikuray dan Papandayan yang berapi, membuat daerah itu mempesona. Bila Anda terkagum-kagum pada alam Bali dengan liukan sungai-sungai berair jernih dan "tangga-tangga sawahnya", Garut pun memiliki panorama yang sama. Sehingga ada sebuah lagu yang diciptakan oleh seniman setempat dengan judul "Garut di Lingkungan Gunung" yang artinya Garut dikelilingi oleh pegunungan.
Di antara sekian banyak objek wisata unggulan yang terdapat di kabupaten Garut, yang menjadi primadonanya adalah Cipanas. Objek wisata yang dapat dijangkau beberapa menit saja dari pusat kota ini sudah terkenal sejak jaman Belanda dan terus mengalami perkembangan dengan pesat. Setidaknya, kalau semula hanya ada hotel berkelas melati, kini sudah ada beberapa hotel berbintang yang dapat Anda jadikan tempat bermalam seperti Tirtagangga atau menyukai suasana natural Anda dapat juga menginap di Kampung Sampireun Cottage.
Air panas yang memancar dari perut pegunungan Guntur yang merupakan rangkaian dari pegunungan Papandayan, didistribusikan ke hotel-hotel. Jadi jangan heran bila sebagian besar hotel-hotel di sini, terutama yang berdekatan dengan sumber air panas, membuat jacuzi atau bak-bak berendam di tiap kamarnya.
Panorama alam menuju Cipanas pun bak lukisan yang diciptakan seorang pelukis realis sejati. Sejauh mata memandang yang tampak adalah kolam-kolam jernih yang memantulkan bayang-bayang gunung, pepohonan kelapa, kubah-kubah mesjid, dan arsitektur rumah-rumah dan peristirahatan. Langit yang selalu cerah di kala musim kemarau menambah kesempurnaan alamnya. Apalagi jika semua itu dinikmati sesaat setelah matahari muncul. Kesibukan orang-orang berangkat ke sawah dan anak-anak sekolah menyibak kabut yang masih menggantung. Tak salah bila Garut mendapat julukan The Land of God.
Post a Comment