Tidak habis pikir melihat fenomena yang terjadi disekitar kita. Banyak sekali kisah kawin cerai melanda kehidupan. Tak jarang kita dipertontonkan bagaimana kemesraan yang terjadi sebelum melaju kejenjang perkawinan.
Bagi kalangan selebriti sepertinya kawin cerai adalah hal yang biasa dan sangat "bagus" untuk dipertontonkan dan menjadi sajian makan pagi, siang dan malam di acara infotaiment yang memang jadwal tayangnya kaya jadwal minum obat. Mungkin dengan adanya pemberitaan baik itu kemesaraan sebelum menikah maupun saat kehancuran dipersidangan manakala menghadapi gugat cerai, akan membantu "rating" kesohoran mereka.
Alasan yang menyeruak pun selalu yang klise, dimana dengan enteng mengatakan sudah tidak ada kecocokan lagi. Memangnya tutup botol yang harus cocok dan kecocok di mulut botol...hehehe...tapi apa pun itu, semua hak masing-masing orang. Walaupun kalau kita melihatnya sungguh sangat disayangkan, bagaimana tidak? Untuk sebuah acara pernikahan yang sehari saja sudah menelan biaya hingga milyaran rupiah namun hanya terbuang sia-sia. Padahal masih banyak rakyat yang hidup jauh dari garis kemiskinan. Walah malah makin ngelantur, apa urusannya rakyat yang miskin dengan "pesta pora" kayaknya tidak ada korelasi-nya.
Yang penting dari ini semua, alangkah baik dan bijaknya apabila kita dapat mempertahankan hubungan rumah tangga. Karena dalam hal ini tidak ada yang menang ataupun yang kalah, yang ada hanyalah salah satu pihak yang sangat dirugikan dan menjadi pihak yang sangat kalah yaitu anak. Merekalah pihak ataupun korban utama yang akan merasakan "limbung" dalam merasakan dan menjalani permasalahan ini. Mereka tidak akan langsung bicara untuk menolak ataupun mengiyakan, namun tahukah kita bagaimana isi hatinya?
Walaupun perceraian adalah hak masing-masing individu namun tidakkah kita dapat menyelesaikan semua ini dengan musyawarah untuk menghasilkan mufakat. Dialog ataupun komunikasi adalah kunci utama dalam hal ini, dan sesibuk-sibuknya kita tentunya masih dapat meluangkan waktu untuk komunikasi. Serta yang harus diperhatikan juga adalah tentang gaya hidup kita, karena biasanya semakin kita menapaki kesuksesan dalam karir ataupun bisnis kita, maka seiring dengan itu biasanya ada sedikit pergeseran dari gaya hidup kita. Utamakanlah untuk lebih sering mengadakan komunikasi dua arah dengan pasangan kita. Keutuhan rumah tangga harus menjadi prioritas utama dalam kehidupan.
Home »
SEBUAH CATATAN
» Kawin Cerai Capek Dech
Kawin Cerai Capek Dech
Written By Unknown on 9.10.14 | 9.10.14
Label:
SEBUAH CATATAN
Post a Comment